Jika melihat Danau Toba saat ini,ternyata tidak ada perubahan signifikan. Demikian juga minat wisatawan terlihat tidak meningkat setelah dilaksanakannya Pesta Danau Toba (PDT) beberapa waktu lalu.Acara PDT itu sama saja menghabiskan anggaran miliaran rupiah.
’’Coba lihat Danau Santa Monica di Amerika. Mereka tidak perlu melakukan pesta,tetapi selalu mengeksplorasi potensi daerah serta keindahan alam,” ujarnya kemarin. Edison menambahkan, upaya pengembangan Danau Toba untuk pendapatan daerah dari sektor wisata masih sangat kurang.
Para wisatawan hanya mengetahui Danau Toba dari satu wilayah. Padahal,kekayaan alam danau terbaik di Indonesia itu meliputi berbagai kabupaten kota yang memiliki spesifikasi kultural berbeda. ’’Kami memang sudah mencobanya di Porsea, tepatnya di Pantai Pasifik dan cukup berhasil.
Ada hal-hal yang dapat ditonjolkan sebagai spesifikasi danau kita ini,” ujarnya. Pengamat budaya sekaligus pencinta kawasan Danau Toba yang tergabung dalam Pusat Latihan Opera Batak (Plot) Thomson HS menyatakan, Pesta Danau Toba seharusnya diarahkan kepada konsep pengembangan budaya dan hiburan rakyat yang khas.
Sebab, sebuah objek wisata dapat maju apabila kawasannya memiliki spesifikasi budaya yang dapat dipertunjukkan. Thomson menambahkan, penataan Danau Toba harus dilakukan sistematis,bukan mencari kepentingan sepihak agar dapat memberikan penghasilan bagi masyarakat
Itu lah fakta yang terjadi mengapa sampai sekarang objek pariwisata Danau Toba masih kurang dikenal. Kita berharap agar pihak terkait lebih memperhatikan ini agar ada kemajuan bagi dunia pariwisata danau Toba. Karena kita yakin bahwa danau Toba mempunyai potensi yang amat cukup besar bagi kita semua.
Salam Budaya.....
Horas......!!!
1 comment:
cie.....
kau nya itu coy..
mksh dah ngasi komentar ke t4ku..
aq juga blum tau kali nya main diblog ini..
cuma ya sedikit2 belajarlah...
promosikan lah tano batak kita itu ya..
biar tambah keren dulu di liat orang,,
yakan....
he..he...
salam buat glory..glory...MU..
Post a Comment