"Selain keindahan alam, sejarah dan budaya lokal harus lebih mendapat perhatian serius dari Pemprov Sumut, agar Danau Toba sebagai maskot pariwisata Sumut lebih memiliki daya tarik bagi wisatawan," kata Ketua Departemen Program Studi Pariwisata Universitas Sumatera Utara (USU), Gustanto di Medan, Minggu (17/2).
Ia mengatakan hal lain yang membuat wisatawan enggan berkunjung ke Danau Toba adalah rasa bosan dalam perjalanan dari dan ke Danau Toba dari Medan yang memakan waktu hingga empat jam.
"Untuk menghilangkan kejenuhan wisatawan, pemerintah seharusnya dapat menggagas tempat-tempat persinggahan yang bisa dijual. Seperti pabrik pengelolaan kelapa sawit maupun tempat penjualan makanan tradisional," katanya.
Sementara pengamat pariwisata USU, Koko Sujadmoko, mengatakan gagasan pembentukan Badan Pariwisata Danau Toba (BPDT) sebagai lembaga profesional pengelola Danau Toba dan kawasan sekitarnya harus disambut dengan baik.
Namun, kata dia, sebelum gagasan tersebut direalisasikan, perlu pembenahan serius terhadap titik-titik tujuan potensial yang terdapat di kawasan danau tersebut. Terutama pengadaan jalan dan infrastruktur lainnya.
"Masih banyak jalan menuju Danau Toba yang kondisinya belum cukup baik. Inilah salah satu hal yang harus diperhatikan pemerintah, membuat infrastruktur menuju kelokasi wisata itu lebih lancar," katanya.
berdasarkan inilah.com
bagi kita semua orang batak, berikan inspirasi anda tentang pengemabangan potensi pariwisata danau toba. Atau anda bisa kirim saran dan kritik ke alamat email berikut :
renato_bastian@yahoo.co.id atau renato.bastian45@gmail.com atau renato_bastian@plasa.com
segalanya penting untuk budaya kita.....
SALAM BUDAYA......
HORAS
No comments:
Post a Comment