Ini adalah fakta yang ada dalam kehidupan orang batak. Mungkin jika anda orang batak lagu "ANAK KI DO HAMORAON DI AHU" sudah tidak asing lagi untuk didengar. Lagu ini tentang usaha orang tua yang rela menderita demi sekolah anak-anaknya. Makna arti kata tersebut adalah anak ku adalah harta kekayaan bagi aku. Wah sekali lagi ini bukan suatu pamer terhadap kehidupan orang batak. karena ini fakta yang sudah saya lihat dengan mata kepala saya sendiri.
Orang tua batak sangat mementingkan pendidikan anaknya daripada mengumpulkan kekayaan nya sendiri. Fakta yang ada banyak kita jumpai pada orang tua yang tinggal dikampung halaman. Banyak orang tua yang sudah lanjut usianya tinggal sendiri di tinggalkan oleh anak-anaknya merantau. Kalau mungkin anda bertanya kemana anaknya pergi mungkin dengan rendah hati mungkin sang orang tua tersebut menceritakan pengalamannya menyekolahkan anak-anaknya.
Pada umumnya orang tua batak rela berutang kepada orang lain demi untuk menanggung biaya pendidikan sang anak-anaknya. Dulu saya pernah tanpa sengaja pergi kesuatu desa di daerah pulau Samosir tepatnya diperkampungan marga Gutlom, saya tanpa sengaja mampir kerumah sang nenek yang dalam bahasa bataknya adalah OMPUNG BORU. Saya mampir bersama teman saya yang kebetulan kami sedang mengadakan praktek bahasa inggris dari tempat kami belajar bahasa inggris. Waktu kami mengendarai sepeda dan kami akhirnya pun tersesat di suatu perkampungan dimana sang nenek tersebut tinggal. karena kami sudah merasa kelelahan dan akhirnya kami memutuskan untuk singgah dan beristirahat sejenak ke rumah sang nenek. Sang nenek tersebut menyambut kami dengan ramah. akhirnya kami berbincang-bincang dan sang nenek tersebut menceritakan kehidupannya waktu dia menyekolahkan kedelapan anak-anaknya. Sang nenek sudah ditinggalkan sang kakek sejak anak-anaknya masih kecil. Akhirnya sang nenek tesebut berjuang sendiri menyekolahkan sang anak-anaknya. Dulu sang nenek kerja sebagai pedagang sayur dipasar disekitar pulau Samosir. Demi menyekolahkan kedelapan anaknya sang nenek rela mengutang sejumlah uang kepada tentangganya dan juga kepada orang lain. Sekarang semua anak-anak nenek tersebut berada di tanah perantauan. Fakta yang paling mengejutkan adalah dari 8 anak nenek tersebut 6 diantara berada di luar negeri bekerja. Dan dua lagi berada di kalimantan dan juga di papua yang bekerja diperusahaan penambangan yang ada disana. Setelah anak-anaknya sukses, sang anak nenek tersebut juga tak lupa berbakti kepada orang tuanya, sang anak tersebut bersama-sama membayarkan utang nenek tersebut.
dari kisah tersebut tersirat makna bahwa orang tua dan orang tua batak tidak pernah menyerah begitu saja demi keberhasilan pendidikan anak-anaknya. Makanya kita tahu bahwa banyak juga orang batak yang sudah berhasil dan terkenal yang sering kita lihat. Mungkin kisah ini ada dalam perjalanan hidup mereka. Yah semoga kisah ini dapat menjadi pemacu semangat orang tua untuk tidak takut dan bersemangat untuk menyekolahkan anak-anaknya. Dan bagi anak-anaknya jangan pernah lupa untuk berbakti kepada orang tuanya jika sudah menjadi orang sukses.
Sekian dari kisah saya yang saya ceritakan. Semoga dapat bermakna dalam kehidupan anda. SALAM BUDAYA...!!! HORAS...!!! TUHAN MENYERTAI KITA SEMUA...!!!
1 comment:
kira2 aku bisa ga yah seperti op.boru itu dalam membesarkan dan menyekolahkan anakku kelak??? semoga aja yah.....
Post a Comment