Untuk menarik minat wisatawan berkunjung dan tinggal lebih lama di Samosir, Pemerintah Kabupaten Samosir melalui Dinas Pariwisata mulai Rabu (9/7) selama empat hari menggelar festival seni budaya masyarakat Batak. Pagelaran yang diikuti tingkat pelajar maupun umum disebut dengan ‘Samosir Horas Fiesta’ (SHF) itu digelar di lapangan SMAN1 Pangururan.
Bupati Samosir Mangindar Simbolon dalam sambutannya mengatakan, tujuan event itu untuk mewujudkan visi misi Kabupaten Samosir. Dia mengatakan kegiatan serupa harus lebih sering dilakukan guna memotivasi pengembangan dan pelestarian budaya Batak.
Kita berharap dengan pengembangan dan pelestarian budaya Batak dapat membangun karakter dan watak di Samosir demi pencapaian visi misi kabupaten. Ada beberapa budaya kita yang nyaris terlupakan seperti Sordam, Saga-Saga, Talatoit yang nyaris punah dan harus kita lestarikan, kata Mangindar.
Sebelumnya Kadis Pariwisata Samosir Melani Butar-Butar mengatakan tujuan event adalah sebagai suguhan hiburan bagi pengunjung atau wisatawan dalam menuju Kabupaten Pariwisata 2010.
“Diharapkan dengan even ini budaya kita dapat lebih digali dan dikembangkan lebih dalam, juga dapat membina generasi muda untuk mengembangkan wawasan pengetahuan tentang seni yang akhirnya sebagai aset Pemkab untuk memunculkan event untuk menarik perhatian wisatawan berkunjung ke Samosir,” ujar Melani.
Kajari Balige Timbul Pasaribu yang hadir saat itu menyatakan seharusnya even itu sudah skala nasional. Harusnya sudah ada pengunjung bahkan wisatawan manca negara yang hadir. “Kalau saya lihat semua yang ada di sini masih orang Samosir semua,” ujar Kajari dari atas podium.
Kegiatan Samosir Fantastic Fiesta sepertinya memang dikemas dari kita, untuk kita oleh kita. Bukan untuk suguhan wisatawan yang dapat menarik minta kunjungan ke Samosir, ujar M Simbolon warga Pangururan.
PPTK kegiatan HSF, Forman Gultom mengakui kegiatan dengan biaya Rp 806 juta itu masih yang pertama untuk Samosir. Ada beberapa kendala dengan minimnya kehadiran pengunjung, di antaranya kurang publikasi. Namun, sejarah Samosir mencatat tahun 2004 dan 2005 pernah diselenggarakan Oriental Samosir Fantastic Fiesta di Tuktuk dengan anggaran tidak sampai Rp 200 juta tapi lebih meriah.
Beberapa undangan yang hadir saat pembukaan di antaranya Kasdim Mayor Inf K Panjaitan, Ketua Pengadilan Balige Apris Siahaan, mewakili Kapolres AKP Buyung.SUMBER INFORMASI
No comments:
Post a Comment