Pesanan kamar hotel berbintang di daerah tujuan wisata Sumut, Brastagi dan Parapat untuk tahun baru sudah diatas 100 persen dengan harga jual kamar yang naik signifikan, sebaliknya tingkat hunian hotel di Medan anjlok tinggal 35 persen.
“Gila akh, susah kali nyari hotel di Brastagi dan Parapat. Ada juga yang bisa ngasih tapi harganya naik hingga 100 persen atau paling murah Rp750.000 per kamar per malam,” kata Azwar, warga Medan, di Medan, Jumat.
Padahal biasanya, kata dia, untuk akhir pekan, harga kamar di Brastagi bisa diperoleh Rp250.000 hingga Rp350.000 per kamar per malam.
General Manager Hotel Niagara Parapat, Cahyo Pramono, yang dihubungi membenarkan tingginya pesanan kamar hotel khususnya untuk malam tahun baru.
Pesanan, kata dia, sudah ada sejak akhir November yang dimulai untuk tanggal 24 Desember atau satu hari sebelum Natal.
Dia mengakui harga jual kamar yang mahal dengan dalih banyaknya permintaan.
“Biasalah kalau banyak pesanan, tidak ada diskon bahkan kemungkinan naik.Kalau-pun ada diskon mungkin hanya untuk pelanggan/tamu aktif,” katanya.
Direksi Sibayak Hotel Brastagi, Tandeanus Sukardi, mengakui juga bahwa pesanan tamu hotel di kawasan Tanah Karo itu cukup banyak.
“Sudah lebih dari 100 persen khususnya untuk malam tahun baru,” katanya.
Sama dengan manajemen hotel di Parapat, hotel di Brastagi disebutkan juga sangat sensitif dalam memberikan diskon menyusul banyaknya pesanan.
Medan Sepi
Sesepuh Forum Sales Manager Hotel di Medan, Afwandi, mengakui, pesanan hotel di Medan, sejak tanggal 20 Desember terus anjlok.
“Paling tinggi hunian hotel di Medan tinggal 35 persen dan itu biasanya akan berlangsung lama,” katanya.
Selain warga merayakan libur Natal dan tahun baru ke daerah resort, kata dia, sepinya tamu hotel di Medan karena perusahaan tidak lagi beraktivitas.
“Hotel di Medan sebenarnya bisa mendapatkan tamu asing atau dari daerah lain, tapi karena kesulitan mendapatkan tiket dan harga tiket yang mahal, tamu tidak bisa masuk ke Medan,” katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, Hj Nurlisa menyebutkan, dewasa ini kunjungan wisatawan domestik semakin meningkat ke Sumut ditengah kunjungan wisatawan mancanegara yang juga naik.
Kunjungan domestik yang meningkat itu tercermin dari terus bagusnya tingkat hunian hotel di Medan maupun di daerah tujuan wisata baik di hari biasa atau libur.
“Disbudpar berupaya meningkatkan promosi sekaligus berkoordinasi dengan dinas terkait untuk bisa meningkatkan kunjungan wisatawan. Diakui perbaikan atau peningkatan infrastruktur menjadi fokus utama,” katanya.SUMBER INFORMASI
No comments:
Post a Comment